Sabtu, 30 Agustus 2008

hampa

Marhaban ya ramadhan...besok puasa. Alhamdulillah. Saya sempat menitikkan air mata tadi pagi. bukan karena apa-apa tapi sedih karena harus membayangkan nanti malam sahur dan makan sendirian di kosan. Cengeng memang kedengarannya. Tapi sebagai anak tunggal, kadang rasa pengen ketemu nyokap gak ketahan. hehehe malu ya masih manja aja.


Saya banyak meresapi apa yang saya alami sekarang. Keinginan untuk sendiri kala itu semakin memuncakkarena saya anggap dia tidak akan bisa bantu mewujudkan mimpi saya kelak. Saya ragu melanjutkan kisah ini dengannya hanya karena dia tidak bisa lebih kuat dari saya. Saya selalu mengaku lemah, ketimbang mengaku kuat tapi ternyata dipaksakan. Cerita dengannya harus diakhiri secepatnya apalagi dukungan dari banyak orang begitu kuat. Sampai orang yang tidak saya kenal tapi dia mengaku tahu banyak tentang saya, menasihati supaya tidak salah pilih. Saya tertekan memang, di satu sisi ingin sekali sendiri tapi dia tidak bisa sendiri tanpa saya. Dia akan hancur kalau memang saya jadi meninggalkannya. Tapi pernahkah saya merasa kasihan dengan diri sendiri?